Akibat Donald Trump yang Terus Pidato Kebencian, Imam Masjid di New York Ditembak Mati Usai Sholat

Imam masjid dan seorang pria muslim 54 tahun ditembaki seusai mendirikan sholat di Masjid Al-Furqan Jame di Ozone Park, New York, Amerika Serikat. Kepolisian tidak menyimpulkan apapun mengenai motif di balik penembakan yang bukan baru pertama dialami warga muslim Amerika itu.

Imam Masjid Al-Hikmah New York, Dr Daud Rasyid Sitorus mengatakan, “Penembakan itu terjadi tak jauh dari masjid Indonesia di New York,”

“Memang keadaan Amerika sekarang tak begitu aman di mana saja, setelah Trump banyak menyebar kebencian dalam pidato kampanyenya,” ujar Daud.

Imam masjid yang tewas tertembak itu bernama Maulama Akonjee (55) tidak selamat saat menuju perjalanan ke rumah sakit. Demikian juga dengan satu korban lainnya, dikabarkan meninggal di rumah sakit.

Para saksi menjelaskan bunyi tembakan terdengar pada pukul 14.00 waktu setempat depan masjid.

Penyerangan terhadap wartga minoritas muslim meningkat drastis semenjak terjadi sentimen agama di belahan Amerika dan Eropa. Berkali-kali masjid diserang dan dibakar, namun media bungkam dan enggan memblow-up berita yang dianggap kurang menarik ini.

Berikut kronologis peristiwa tersebut:

•Seorang Imam tewas beserta rekannya setelah pria bersenjata tak dikenal menembak mereka di dekat masjid Al-furqan Queen New York.

•Imam Maulama Akonjee, 55 tahun, meninggal karena luka tembak.
•Rekannya, seorang pria berusia 54 tahun, terluka parah dan kabar terakhir menyatakan pria paruh baya ini akhirnya meninggal di Jamaika Hospital Center.

•Kedua tokoh Muslim New York ini ditembak setelah mereka keluar dari masjid usai menunaikan ibadah shalat Zhuhur sekitar pukul 2 siang, Sabtu waktu setempat.
•Akonjee dan rekannya, keduanya mengenakan pakaian keagamaan, didekati dari belakang dan ditembak oleh seorang pria bersenjata yang mengenakan kemeja polo gelap dan celana pendek.